The Conflict Between the Sebambangan Marriage Tradition of the Indigenous Lampung Community and the Implementation of Premarital Course Regulations
DOI:
https://doi.org/10.52496/mjhki.v3i1.286Keywords:
Regulation on Premarital Courses, Sebambangan Marriage, Lampung Community TraditionAbstract
The premarital course is a government-initiated program aimed at preparing prospective couples to establish harmonious, loving, and compassionate families (sakinah, mawaddah, warahmah), and to reduce divorce rates in Indonesia. Regulated by the Decree of the Director General of Islamic Community Guidance No. DJ.II/542 of 2013, the Office of Religious Affairs (KUA) is mandated to provide a 16-hour premarital course before the marriage contract. However, implementation in areas with strong local traditions presents specific challenges. This study investigates the implementation of the premarital course within the indigenous Lampung community in Marga Tiga District, where the traditional practice of sebambangan—a secretive elopement of the bride to the groom's house—still occurs. This tradition prohibits the bride from leaving her home before the wedding, hindering in-person participation in the course. Employing an empirical normative legal research method with a qualitative approach, data were gathered through field observations and interviews with KUA officials, traditional leaders, and prospective couples. The findings reveal that the implementation of the premarital course remains suboptimal due to cultural constraints, limited access, and a lack of alternative dissemination methods tailored to local conditions. The study suggests the need for innovative solutions, such as online platforms or home-accessible media, to enhance the accessibility and effectiveness of premarital education among indigenous communities.
References
Al Erza, Rahma Zakia, Agus Pahrudin, dan Chairul Anwar. “Wedding Customs of the Lampung Pepadun Community in the Perspective of Islamic Education.” Bulletin of Science Education 4, no. 1 (2024): 71–76.
Al-Fatih, Sholahuddin. Perkembangan Metode Penelitian Hukum di Indonesia. UMMPress, 2023.
Ali, Zainuddin. Metode Penelitian Hukum. Sinar Grafika, 2021.
Annisa. “3 Sistem Kekerabatan Masyarakat di Indonesia.” Fakultas Hukum Terbaik di Medan Sumut (blog), 2023. https://fahum.umsu.ac.id/3-sistem-kekerabatan-masyarakat-di-indonesia/.
Apriana, Nana. “TINJAUAN YURIDIS MENINGKATNYA JUMLAH PERCERAIAN DALAM MASYARAKAT.” Muhammadiyah Law Review 3, no. 1 (23 Desember 2020). https://doi.org/10.24127/lr.v3i1.1437.
Arafiah, Siti Sena. Wawancara dengan Hakim Pengadilan Agama Sukadana, 2023.
Bahrudin. Wawancara dengan Wakil Ketua KUA Kecamatan Margatiga, Juni 2023.
Bing. “Peraturan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ.II/542 Tahun 2013.” Diakses 8 Juni 2024. https://www.bing.com/search?q=peraturan+direktorat+jenderal+bimbingan+masyarakat+Islam+nomor+DJ.II%2F542+tahun+2013&form=ANNTH1&refig=53B39D6D0CA14FD291190D285F610F91&pc=ASTS.
Citriadin, Yudin. Metode Penelitian Kualitatif Suatu Pendekatan dasar. Mataram: Sanabil, 2020.
Efendi, Jonaedi, dan Ibrahim Johnny. Metode Penelitian Hukum Normatif dan Empiris. Jakarta: Kencana, 2018.
Erza, Rahma Zakia Al, Agus Pahrudin, dan Chairul Anwar. “Pernikahan Adat Pepadun Perspektif Pendidikan Islam.” Kamaya: Jurnal Ilmu Agama 7, no. 1 (22 Februari 2024): 85–91. https://doi.org/10.37329/kamaya.v7i1.3087.
Fauzi, Ali. “Standar Pemberian Mahar Minimal Pada Perkawinan Dalam Tinjauan Hukum Islam:(Studi Pada Masyarakat Adat Ogan Kecamatan Bumiratu Nuban Lampung Tengah).” Al Maqashidi: Jurnal Hukum Islam Nusantara 3, no. 2 (2020): 1–15.
Fernando, Tampan. “Lampung Masuk 10 Besar Provinsi Dengan Tingkat Perceraian Tertinggi Di Indonesia,” 2024. https://lampung.rilis.id/Ragam/Berita/Lampung-Masuk-10-Besar-Provinsi-dengan-Tingkat-Perceraian-Terbanyak-di-Indonesia-WBLIy1q.
Friedman, Lawrence M. The Legal System: A Social Science Perspective. Russell Sage Foundation, 1975.
Habibi, Roy Kembar, dan Eny Kusdarini. “Kearifan Lokal Masyarakat dalam Melestarikan Tradisi Pernikahan Pepadun di Lampung Utara.” Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya 22, no. 1 (31 Mei 2020): 60–69. https://doi.org/10.25077/jantro.v22.n1.p60-69.2020.
lintangbanun. “Lampung, Provinsi Dengan Dua Suku Masyarakat Yang Berbeda.” Direktorat Jenderal Kebudayaan (blog), 18 Juli 2018. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/lampung-sai-bumi-ruwa-jurai/.
Lubis, Sakban, Muhammad Yunan Harahap, dan Rustam Ependi. FIQIH MUNAKAHAT : Hukum Pernikahan Dalam Islam. PT. Sonpedia Publishing Indonesia, 2023.
Mahardhani, Ardhana Januar, dan Hadi Cahyono. “HARMONI MASYARAKAT TRADISI DALAM KERANGKA MULTIKULURALISME.” Asketik: Jurnal Agama Dan Perubahan Sosial 1, no. 1 (2017). https://jurnalfuda.iainkediri.ac.id/index.php/asketik/article/view/1099.
Nisa. Wawancara dengan masyarakat adat Lampung yang memilih menikah dengan tradisi sebambangan, Juni 2023.
Novi. Wawancara dengan masyarakat adat Lampung yang memilih menikah dengan tradisi sebambangan, Juni 2023.
Nurhidayati, Satria Nugraha, dan Pitrianti. “Legal Assistance (Social Advocacy) on The Civil Rights of Indonesian Migrant Workers in The Sumber Gede Community.” Indonesian Journal of Community Services Cel (IJCSC), 14 Februari 2023.
Pengadilan Agama Sukadana || Kabupaten Lampung Timur || Provinsi Lampung. “Berita Terkini,” 30 Juli 2024. https://www.pa-sukadana.go.id/.
Purwanti, Ani. METODE PENELITIAN HUKUM TEORI DAN PRAKTEK. Jakad Media Publishing, 2020.
Putri, Ulfa Islamiyah Nuryatsar. “Tradisi perkawinan Sembambangan dalam perspektif teori konstruksi sosial: Studi di Kelurahan Kahuripan Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung.” Undergraduate, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2019. http://etheses.uin-malang.ac.id/17648/.
Ratu. Wawancara dengan masyarakat adat Lampung yang memilih menikah dengan tradisi sebambangan, Juni 2023.
Saragi, Muhammad Putra Dinata, dan Desmy Suhartika. “Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Anak.” JURNAL EDUKASI NONFORMAL 3, no. 2 (1 September 2022): 400–412.
Soekanto, Soekanto. Kesadaran hukum dan kepatuhan hukum. Rajawali Press, 1982.
Yuda, Agam Kesuma, Putut Wisnu Kurniawan, dan Aurora Nandia Febrianti. “PERGESERAN ADAT KAWIN LARI ATAU SEBAMBANGAN DI KELURAHAN MENGGALA KOTA KECEMATAN MENGGALA KABUPATEN TULANG BAWANG.” Palapa: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah 4, no. 1 (24 Juni 2022): 1–13.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Nabil Nizam, Fitri Maulina Alviani, Sadida Nizam

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.